AKU SENANG MENJADI SISWA SMAN 63 JAKARTA
1. Bunga
Bunga merupakan uang tambahan yang '' / diterima selain Modal / Pinjamam pokok setelah jangka waktu tertentu.
Jika sejumlah uang Mo dibungakan dengan b% dalam jangka tertentu maka:
B = Mn - Mo
B = b%. Mo
Keterangan:
b = bunga (%)
B = bunga (Rp)
Mo = Modal (Rp)
Mn = Uang akhir (Rp)
Contoh:
Maira meminjam uang ke bank sebesar Rp. 20.000.000 untuk keperluan renovasi rumah. Bank tersebut memberikan syarat bunga 5%, maka uang yang harus dikembalikan Maira adalah ...
Jawab:
Mo = 20.000.000
b = 5%
maka B = 5% x 20.000.000 = 1.000.000
Jadi uang yang harus dikembalikan adalah 20.000.000 + 1.000.000 = Rp. 21.000.000, -
2. Bunga Tunggal
Bunga tunggal adalah bunga yang diterima setiap akhir periode dengan yang besar yang konstan / tetap.
Jika seseorang memiliki modal M dan dibungakan dengan b% selama w tahun, maka:
B = bx M x w
dan modal akhir didapatkan:
Mt = M + B
= M + b M w
Mt = M (1 + bw)
Contoh:
Roni menyimpan uangnya dalam bank sebesar Rp. 1.000.000, - bank tersebut memberikan suku bunga tunggal 4% per tahun. Setelah 6 bulan maka berapakah uang Roni?
Jawab:
M = 1.000.000
b = 4% per tahun
w = 6 bulan = 0,5 tahun
B = b x M xw
= 4% x 1000.000 x 0,5
= 20.000
Maka tabungan setelah 6 bulan adalah 1.000.000 + 20.000 = Rp. 1.020.000, -
3. Bunga Majemuk
Pada bunga tunggal, modal akan selalu tetap/konstan sehingga bunga juga akan tetap pada setiap periodenya. Namun, beda dengan bunga majemuk. Pada bunga majemuk, bunga pada periode pertama akan diakumulasi dengan Modal dan hasilnya dijadikan Modal pada periode berikutnya.
Periode I
B1 = b x M
M1 = M + B1
= M + b M
= M (1 + b)
Periode II
B2 = b x M1
M2 = M1 + B2
= M1 + b.M1
= M1. (1 + b)
= M(1 + b).(1 + b)
= M.(1 + b)2
Periode ke-n
Mn = M (1 + b)n
n = periode(jangka waktu)
Contoh:
Modal sebesar Rp 10.000.000,- dibungakan selama 3,5 tahun dengan bunga majemuk 6% per semester. Maka nilai akhir dari modal tersebut adalah...
M = 10.000.000
W = 3,5 tahun à 7 semester ( n = 7)
b = 6% pert semester ( 1 periode = 1 semester/6 bulan)
Mn = M ( 1 + b)7
= 10.000.000 ( 1 + 0,06)7
= 10.000.000 ( 1,06)7
= 15.036.300
4. Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan penerapan dari konsep barisan dan deret geometri naik.
Rumus pertumbuhan:
An = A ( 1 + r)n
An = nilai pada periode ke-n
A = nilai awal
r = prosentase pertumbuhan
n = periode pertumbuhan
Contoh:
Suatu kota memiliki jumlah penduduk pada tahun 2016 sejumlah 6 juta jiwa. Jika tingkat pertumbuhan penduduk kota tersebut 2% per tahun. Maka jumlah penduduk kota tersebut setelah 3 tahun adalah ...
Jawab:
A = 6 juta jiwa
r = 2%
n = 3
An = 6.000.000 (1 + 0,02)3
= 6.000.000(1,02)3
= 6.000.000 (1,061208)
= 6.367.248
5. Peluruhan
Peluruhan merupakan penerapan dari konsep barisan dan deret geometri turun.
Rumus pertumbuhan :
An = A ( 1 - r)n
An = nilai pada periode ke-n
A = nilai awal
r = prosentase peluruhan
n = periode peluruhan
Contoh:
Ayah membeli mobil seharga Rp 100.000.000,- . Setiap tahun tingkat harga mengalami penurunan 5%. Jika ayah menjual mobilnya setelah 4 tahun. Maka berapa kisaran harga mobil ayah?
Jawab:
A = 100.000.000
r = 5%
n = 4 tahun
An = 100.000.000 ( 1 – 0,05)4
= 100.000.000 ( 0,95)4
= 100.000.000 (0,814506)
= 81.450.600
Komentar
Posting Komentar